DOWNLOADFILE. Polecaj historie. Tahun 1965 245 Bagian Keenam: Tahun-tahun yang Panjang 299 yaitu tinggi hati, som bong, seperti Bam bang Wisanggeni dan Bam bang Caranggana. Itu sebabnya ada lagu kroncong berjudul “Satria Sejati” yang liriknya: Satria sejati, seorang y ang berjasa, Denganlah rela hati, m enolong sesam any a, Budi
SebabLagu Genjer-Genjer Identik dengan PKI dan Dilarang Orde Baru. Lagu Genjer-Genjer sudah jarang dinyanyikan karena dianggap memiliki kaitan dengan PKI. seleb 29 September 2021 10:56 WIB. Berita. Download Aplikasi Tempo [x] close
Gambarankesulitan ini bisa dilihat dari hasil karya seniman setempat, lagu Genjer-genjer yang muncul pada tahun 1942 karya Moh. Arif, memberikan gambaran kesulitan pangan penduduk Banyuwangi sebagai imbas pendudukan Jepang di wilayah Banyuwangi, sehingga tumbuhan Genjer yang tumbuh liar di area persawahan dan tidak menjadi perhatian penduduk
DownloadFree PDF. Download Free PDF. Bersenandung di Tengah Badai: Musik dalam Dinamika Kekerasan Antikomunis. Jurnal Sejarah, 2021. K. Nugraha. Bibliografi Perpustakaan-Online Genosida / Peristiwa / Tragedi 1965–1966. By Andreas Iswinarto. Tempo Edisi G30SPKI rizk. By Fadhila Aufa. Majalah Tempo Edisi Oktober 2012.pdf.
Leoakhirnya menikah pada tahun 1980 dengan istrinya Deborah Oni Ponirah yang juga mantan tahanan Plantungan. Istrinya itu, kata Leo ditangkap hanya karena ikut menari genjer-genjer. Kondisi itu tetap belum mengubah keadaan yang dirasakan mereka berdua semenjak pulang ke Jogja. Mereka berdua tetap harus mengikuti Santiaji hingga beberapa tahun.
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Ketika mencari lagu-lagu tempo dulu di youtube, saya cukup lama berhenti di salah satu klip Alm. Bing Slamet saat menyanyikan lagu genjer-genjer. Lagu dan liriknya mengingatkan saya kepada Almarhumah Ibu saya. Ketika masih kecil, saya pernah mendengar Ibunda menyenandungkan tersebut meski dengan suara lirih hampir tak jelas. Saya memang lahir dan dibesarkan di Banyuwangi, kota paling timur pulau Jawa. Lirik lagu genjer-genjer yang berbahasa Banyuwangi osing begitu akrab di telinga. Dan ketika beranjak remaja tahun 80’an, saya pun baru tahu bahwa lagu tersebut dilarang dinyanyikan dan diperdengarkan oleh pemerintah waktu itu orde baru karena itu lagu PKI. Saya tidak tahu kenapa lagu tersebut menjadi identik dengan Partai Komunis Indonesia? Padahal lirik jauh dari istilah-istilah komunis atau bukan seperti lagu penyemangat yang heroik. Bahkan sangat sentimental dan dengan syair yang sederhana. Lirik lagu genjer-genjer Genjer-genjer nong kedokan pating kelelerGenjer-genjer nong kedokan pating kelelerEmak’e thole teko-teko mbubuti genjerEmak’e thole teko-teko mbubuti genjerUlih sak tenong mungkur sedhot sing tolah-tolehGenjer-genjer saiki wis digowo mulih Genjer-genjer esuk-esuk didol ning pasarGenjer-genjer esuk-esuk didol ning pasarDijejer-jejer diuntingi podho didhasarDijejer-jejer diuntingi podho didhasarEmak’e jebeng podho tuku nggowo welasahGenjer-genjer saiki wis arep diolah Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulakGenjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulakSetengah mateng dientas yo dienggo iwakSetengah mateng dientas yo dienggo iwakSego sak piring sambel jeruk ring peloncoGenjer-genjer dipangan musuhe sego Kalau diterjemahkan secara bebas artinya, sebagai berikut Tanaman genjer di sawah berhamparan sangat banyakIbu si bocah datang mencabut genjerDapat sebakul terus berpaling tanpa menolehGenjer sekarang sudah dibawa pulang Genjer pagi hari dijual ke pasarDiikat ditata berjajar digelar di bawahIbu si gadis membeli genjer sambil membawa keranjang bambuGenjer sekarang akan dimasak Genjer-genjer dimasukkan ke air mendidih dalam periuk Setengah matang ditiriskan untuk laukNasi sepiring dan sambal jeruk ada di dipanGenjer pun dimakan bersama nasi Pencipta lagu Genjer-genjer Lagu dan lirik Genjer-genjer diciptakan oleh Muhammad Arief seorang seniman angklung dari Banyuwangi, pada tahun 1942. Sedangkan Genjer Limnocharis flava adalah tanaman gulma sejenis enceng gondok yang tumbuh di sawah atau rawa–rawa. Kalau kita resapi lirik lagu tersebut, sepertinya tidak mempunyai arti yang berlebihan, cuma sekedar bercerita tentang tanaman yang tumbuh liar bisa menjadi santapan yang lezat bahkan bisa diperjualbelikan. pencipta dan naskah asli lagu genjer-genjer foto Beberapa pendapat mengatakan, syair di dalamnya mengandung kritik sosial, menyindir penguasa di masa pendudukan Jepang di Indonesia. Pada saat itu, kondisi rakyat semakin sengsara dibanding penjajahan sebelumnya. Hal itu menyebabkan tanaman genjer yang biasanya dikonsumsi oleh ternak, menjadi santapan lezat sebagai pengganti daging. Kepopuleran lagu tersebut semakin terkenal semenjak masa setelah merdeka, karena dinyanyikan oleh musisi terkenal waktu itu seperti Bing Slamet dan Lilis Suryani. Kemungkinan, ketenaran lagu ini akhirnya dimanfaatkan oleh Partai Komunis Indonesia PKI pada masa 1959 – 1966 Masa Demokrasi Terpimpin untuk dimanfaatkan sebagai salah satu lagu propaganda. Ada cerita lain, saat Nyoto salah satu petinggi PKI sewaktu datang ke Banyuwangi disuguhi lagu genjer-genjer dan tertarik serta meminta dijadikan lagu propaganda karena lirik lagu yang mengambarkan penderitaan warga desa. Maka banyak orang mulai mengasosiasikan lagu genjer-genjer sebagai lagu PKI yang disukai dan dinyanyikan pada berbagi kesempatan. Akibat Peristiwa G-30-S/PKI tahun 1965 rezim Orde Baru yang anti-komunis melarang menyebarluaskan atau menyanyikan lagu ini. Muhammad Arief sebagai pencipta lagu adalah salah satu target kemarahan massa. Arief adalah mantan anggota TNI berpangkat Sersan anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi dari PKI, sekaligus aktivis Lembaga Kesenian Rakyat atau Lekra, lembaga kebudayaan di bawah PKI,. Muhammad Arief melarikan diri bersama anggota Lekra/PKI yang lain. Sinar Syamsi 53 anak Muhammad Arief dan Suyekti menceritakan, tidak lama setelah peristiwa G30S meletus di Jakarta, terjadi demonstrasi besar di Alun-Alun Kota Banyuwangi. Demonstrasi itu menuntut agar para anggota PKI ditangkap. “Orang-orang menyerbu ke rumah saya di Kawasan Tumenggungan Kota Banyuwangi, mereka membakar rumah dan seisinya. Setelah itu nasib bapak tidak mendengar lagi hingga sekarang,” kenang Syamsi yang ketika peristiwa itu terjadi berumur 11 tahun. Informasi terakhir didapat adalah tertangkap dan dibawa di markas CPM nasib pencipta lagu saat ini tidak diketahui keberadaannya. Genjer santapan yang lezat Lagu genjer-genjer bukan secara khusus diciptakan untuk PKI dan tidak ada hubungan dengan ajaran komunis, hanya saja si pencipta lagu adalah seorang anggota PKI. Lagu itu adalah musik universal. Saat ini, di era reformasi, lagu genjer-genjer sudah mulai bisa diperdengarkan atau dimainkan oleh kelompok musik tertentu. Bahkan Sebuah band dari Los Angeles, Dengue Fever, membawakan lagu itu dalam bahasa Khmer. Menilik judul lagu masih memakai ejaan lama “gendjer-gendjer” kemungkinan lagu ini sudah dikenal di Vietnam dan sekitarnya tahun 60’an. Artinya sudah Go International. Genjer-genjer versi Vietnam Terlepas dari semua di atas, sampai saat ini genjer merupakan makanan yang lezat untuk disantap. Bisa untuk pecel, rujak sayur, atau ditumis. Masyarakat Banyuwangi pasti tidak asing dengan olahan tanaman ini, dan saya pun menyempatkan mencicipi masakan genjer ketika pulang ke Banyuwangi. Tumis Genjer disarikan dari berbagai sumber
Ilustrasi PKI. ©2016 - Genjer-Genjer, menjadi salah satu lagu yang sangat identik dengan Partai Komunis Indonesia PKI sejak lama. Lagu yang diciptakan oleh seniman asal Banyuwangi, Jawa Timur bernama Muhamad Arif pada 1940-an itu, dianggap sebagai lagu milik PKI setelah peristiwa G30S/PKI. Propaganda militer ketika itu menyebut jika lagu ini adalah 'lagu pembunuhan' enam jenderal di kawasan Lubang Buaya, Jakarta. Hal ini juga seperti digambarkan dalam film Penghianatan G30S/PKI yang ditayangkan di televisi nasional selama masa pemerintahan Orde Baru. Simak ulasannya 2 dari 4 halaman Lagu Rakyat yang Justru Disebut Lagu PKI Pada masa Demokrasi Terpimpin sekitar tahun 1959 sampai 1966, PKI melakukan kampanye besar-besaran untuk meningkatkan popularitasnya. Kemudian, lagu Genjer-Genjer ini yang menggambarkan tentang penderitaan warga dulu sangat disukai masyarakat. Dari situlah lagu ini menjadi propaganda dan terus dinyanyikan di berbagai kesempatan. Akibatnya, orang mulai mengasosiasikan lagu genjer-genjer sebagai lagu PKI. Setelah peristiwa Gerakan 30 September pada tahun 1965, rezim Orde Baru yang anti-komunisme melarang disebarluaskannya lagu ini. Hal ini dikarenakan menurut cerita, disebutkan jika anggota Gerwani dan Pemuda Rakyat menyanyikan lagu ini ketika menculik dan menyiksa para jenderal sebelum dibunuh. Peristiwa itu juga digambarkan dalam film Pengkhianatan G30S/PKI karya Arifin C Noer. [khu]Baca jugaUrutan Doa Kubur dalam Tulisan Latin dan Artinya, Ini yang Harus Dibaca saat ZiarahPotret Rumah Kelahiran Jenderal Besar AH Nasution, Terbuat dari Kayu Sederhana BangetIni Potret Alpiah Makasebape Pengasuh Ade Irma Suryani Nasution 3 dari 4 halaman Lagu Rakyat Dilansir dari laman bbc, Genjer-Genjer sendiri sebenarnya merupakan lagu rakyat yang bercerita tentang penderitaan dan kemiskinan warga di zaman penjajahan. Syair lagu Genjer-Genjer dimaksudkan sebagai sindiran atas kesusahan rakyat saat Jepang ke Indonesia. Di mana pada saat itu, kondisi rakyat sangatlah sengsaranya, masyarakat sampai harus mengonsumsi tanaman genjer yang tumbuh di rawa-rawa. Tanaman itu sebelumnya hanya dikonsumsi oleh itik. Setelah merdeka, lagu itu menjadi sangat populer. Hal ini terjadi setelah banyak dibawakan penyanyi-penyanyi dan disiarkan di radio rezim Orde Baru tumbang pada 1998, larangan penyebarluasan lagu Genjer-Genjer secara formal itu telah berakhir. Lagu ini sekarang mulai beredar secara bebas melalui media internet. Meski begitu, hingga kini masih terjadi stigmatisasi bagi sebagian besar orang bahwa lagu Genjer-Genjer adalah lagu PKI. Baca jugaUrutan Doa Kubur dalam Tulisan Latin dan Artinya, Ini yang Harus Dibaca saat ZiarahPotret Rumah Kelahiran Jenderal Besar AH Nasution, Terbuat dari Kayu Sederhana BangetIni Potret Alpiah Makasebape Pengasuh Ade Irma Suryani Nasution 4 dari 4 halaman Lirik Lagu Genjer-Genjer Emake jebeng padha tuku nggawa welasah Genjer-genjer saiki wis arep diolah Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulak Setengah mateng dientas ya dienggo iwak Sego sak piring sambel jeruk ring pelanca Genjer-genjer dipangan musuhe segaJika diterjemahkan menjadi Ibu si gadis membeli genjer sembari membawa wadah anyaman bambu Genjer-genjer sekarang akan dimasak Genjer-genjer masuk periuk air mendidih Setengah matang ditiriskan untuk lauk Nasi sepiring sambal jeruk di dipan Genjer-genjer dimakan bersama nasi Baca jugaUrutan Doa Kubur dalam Tulisan Latin dan Artinya, Ini yang Harus Dibaca saat ZiarahPotret Rumah Kelahiran Jenderal Besar AH Nasution, Terbuat dari Kayu Sederhana BangetIni Potret Alpiah Makasebape Pengasuh Ade Irma Suryani Nasution
PALEMBANG- Lirik Lagu Genjer-Genjer yang Erat Kaitannya Dengan PKI, Serta Sejarahnya yang Perlu Diketahui. Lagu Genjer-Genjer diciptakan oleh musisi Indonesia Muhammad Arif dengan membawakan bahasa daerah Banyuwangi yakni Osing. Genjer-genjer merupakan lagu yang dibuat berdasarkan penderitaan rakyat Banyuwangi pada saat masa kolonial Jepang. Lagu ini kemudian erat kaitannya dengan PKI Partai Komunis Indonesia Menurut Utan Parlindungan dalam buku Musik dan Politik Genjer-Genjer, Kuasa dan Kontestasi Makna 2007, Selepas Tragedi Gerakan 30 September G30S yang menyeret Partai Komunis Indonesia PKI, lagu Genjer-Genjer juga turut dicekal. Lagu Genjer-Genjer dianggap sebagai lagu PKI karena si pecipta lagu bergabung ke dalam politik PKI. Dalam jurnal Genjer-Genjer dan Stigmanisasi Komunis 2003 oleh Paring Waluyo Utomo, kondisi sosial dan politik Indonesia pada 1960-1965 mengalami pergolakan. Berawal dari keinginan Muhammad Arief penipta lagu Genjer-Genjer untuk bergabung dengan Lekra. Lekra Lembaga Kebudayaan Rakyat adalah lembaga kebudayaan yang berafiliasi dengan PKI. Lagu Genjer-Genjer kemudian diussung sebagai salagh satu bukti karyanya yang berkonspe pada "seni untuk rakyat" ke publik dan kalangan politik. Sejak saat itu, lagu Genjer-Genjer mendapat tempat di hati banyak orang dan kalangan politik. Ketika lagu Genjer-Genjer disuguhkan kepada para petinggi PKI yang sedang singgah di Banyuwangi, mereka tertarik oleh lagu tersebut. Perjalanan eksistensi lagu Genjer-Genjer memang tidak bisa lepas dari kedekatannya dengan PKI. Bahkan Utan dalam bukunya mengatakan, pada tahun 1964 Aidit mengklaim bahwa lagu Genjer-Genjer sebagai lagu Mars PKI.
- Lagu "Genjer-Genjer" merupakan lagu berbahasa Jawa Osing yang memiliki sejarah panjang. Masih ada banyak orang yang antipati dengan lagu ini karena dinilai terkait dengan Partai Komunis Indonesia PKI. Namun, benarkah lagu "Genjer-Genjer" adalah lagu PKI dan penciptanya adalah bagian dari PKI? Kasus PKI di Indonesia memang sebuah peristiwa kelam dan traumatis bagi mayarakat. Sejak Orde Baru hingga saat ini hal-hal yang berkaitan dengan PKI sangat dibenci oleh banyak pihak, termasuk simbol, ideologi, dan tentu saja musik. Lagu "Genjer-Genjer" adalah salah satunya. Setelah peristiwa PKI 1965 pecah, lagu tersebut dilarang untuk disiarkan, diputar, atau bahkan dinyanyikan karena dianggap sebagai lagu PKI. Misalnya, pada tahun 2009 Solo Radio FM yang memutar lagu "Genjer-Genjer" didatangi sekelompok orang yang mengaku dari Laskar Hizbullah. Para anggota laskar kemudian menuntut pihak radio untuk meminta maaf. Selain itu, pada tahun 2017 sempat terjadi pengepungan oleh masa di acara 'Asik-Asik Aksi' yang digelar di gedung Lembaga Bantuan Hukum LBH Jakarta. Massa mengklaim bahwa ada salah satu peserta acara yang menyanyikan lagu "Genjer-Genjer." Sejarah dan Pencipta Lagu "Genjer-Genjer" Pencipta lagu "Genjer-Genjer" adalah sosok seniman Osing asal Bayuwangi, Lagu tersebut ia tulis pada 1942, jauh sebelum peristiwa PKI Madiun 1948 atau Gerakan 30 September G30S PKI 1965. Utan Parlindungan dalam studinya yang terbit di Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2014 menyatakan bahwa lagu "Genjer-Genjer" diciptakan untuk mengkritik penjajahan Jepang. Kata 'genjer' pada lirik lagu "Genjer-Genjer" merujuk pada tanaman akuatik genjer Limnocharis flava. Saat masyarakat Banyuwangi di bawah penjajahan Jepang, kelaparan terjadi di mana-mana. Alhasil, masyarakat memanfaatkan apa yang ada untuk dijadikan makanan, termasuk tanaman genjer yang saat itu dianggap sebagai gulma dan dipakai sebagai pakan ternak. Setelah Indonesia merdeka dan terlepas dari pengaruh Jepang pada 1945, M. Arief bergabung dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat Lekra. Lekra sendiri merupakan organisasi kebudayaan sayap kiri yang didirikan oleh petinggi PKI, yaitu DN Aidit. Menyusul bergabungnya si pencipta lagu ke Lekra, lagu "Genjer-Genjer" yang begitu sederhana dan mudah dihapalkan digunakan untuk kepentingan politik PKI. Lagu itu selalu diputar dalam berbagai kegiatan kampanye PKI. "Bahkan berkumandang di setiap kegiatan yang melibatkan anggota dan simpatisan PKI," catat Parlindungan dalam studinya. Lagu "Genjer-Genjer" semakin populer setelah dinyanikan ulang oleh penyanyi kenamaan negeri kala itu, yaitu Bing Slamet dan Lilis Suryani pada 1962. Hingga tahun 1963, lagu ini masih sering diputar pada siaran RRI dan TVRI. Beberapa tahun setelah peristiwa G30S/PKI lirik lagu lagu "Genjer-Genjer" mulai diplesetkan oleh sejumlah pihak. Lirik lagu yang diplesetkan menggambarkan betapa sadisnya perlakuan PKI dan Gerwani terhadap jenderal-jenderal yang mereka culik. Lirik plesetan itu semakin menyebabkan pemerintah Orde Baru melarang pemutaran lagu tersebut. Siapapun yang berani memutar atau menyanyikan lagu "Genjer-Genjer" bisa ditangkap. Kesan komunisme dari lagu "Genjer-Genjer" semakin diperkuat dengan tayangnya film kontroversial berjudul Pengkianatan G 30/S PKI 1984. Salah satu bagian film menggambarkan adegan fiktif para anggota Gerwani menyilet wajah para jenderal sambil mendendangkan lagu juga Kebangkitan PKI & Film G30S/PKI Propaganda Palsu yang Tak Laku Kontroversi Film "G30S/PKI" Fakta Sejarah atau Propaganda Orba? Benarkah Lagu "Genjer-Genjer" Terkait PKI? Sesuai dengan catatan sejarah, lagu "Genjer-Genjer" tidak diciptakan untuk mendukung kegiatan politik PKI, melainkan penyampaian kritik terhadap penjajahan Jepang. Bahkan, Parlindungan mengungkapkan bahwa lagu ini merupakan salah satu karya terbaik yang pernah diciptakan oleh anak negeri. Hal ini karena lagu "Genjer-Genjer" dianggap mampu menghidupkan semangat perjuangan rakyat dalam melawan kolonialisme dan imperialisme di Banyuwangi. Alasan ini juga yang menyebabkan PKI begitu tertarik mengadopsi lagu tersebut sebagai bagian dari kepentingan politik mereka. Sayangnya, rangkaian peristiwa kelam yang terjadi di dalam negeri menyebabkan lagu "Genjer-Genjer" mengalami perubahan esensi dan substansi secara drastis. Lagu yang awalnya merupakan kritik pada Penjajahan Jepang, kini diidentikan sebagai menjadi lagu milik organisasi berpaham komunisme yang dilarang di Lagu "Genjer-Genjer" dan Artinya Lagu "Genjer-Genjer" dinyanyikan dalam bahasa Osing, yaitu bahasa dari sebuah suku yang berasal dari Banyuwangi. Berikut lirik lagu "Genjer-Genjer" beserta artinya Genjer-genjer nong kedokan pating kelelerGenjer-genjer di petak sawah berhamparanGenjer-genjer nong kedokan pating kelelerGenjer-genjer di petak sawah berhamparanEmake thulik teko-teko mbubuti genjerIbu si bocah datang mencabut genjerEmake thulik teko-teko mbubuti genjerIbu si bocah datang mencabut genjerUlih sak tenong mungkur sedhot sing tulih-tulihDapat sebakul dia berpaling begitu saja tanpa melihatGenjer-genjer saiki wis digawa mulihGenjer-genjer sekarang sudah dibawa pulangGenjer-genjer isuk-isuk didol ning pasarGenjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasarGenjer-genjer isuk-isuk didol ning pasarGenjer-genjer isuk-isuk dijual ke pasarDijejer-jejer duintingi padha didhasarDitata berjajar diikat pada digelarDijejer-jejer diuntingi padha didhasarDitata berjajar diikat pada digelarEmake jebeng padha tuku nggawa welasanIbu si gadis membeli genjer sambil membawa belasanGenjer-genjer saiki wis arep diolahGenjer-genjer sekarang akan diolah. - Sosial Budaya Penulis Yonada NancyEditor Iswara N Raditya
Jakarta - Lagu 'Genjer-genjer' yang diciptakan oleh seorang seniman angklung, M Arif, sejak lama dipermasalahkan. Syair dalam lagu ini kerap kali dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia PKI.Seperti dituturkan dua sejarawan Asvi Warman Adam dari LIPI dan Muhammad Wasith Albar dari UI, syair lagu Genjer-genjer ini aslinya sama sekali tak menyinggung paham ini dibuat seniman M Arif, pada 1943 untuk menyindir kondisi di masa penjajahan Jepang. M Arif memang di era 60'an direkrut PKI dan masuk Lekra, organisasi budayawan bentukan PKI. Lagu genjer genjer itu pun kerap dipakai di acara PKI dengan diubah aransemennya. Dan kemudian lekat dengan stigma lagu PKI. Dikutip dari berbagai sumber, Kamis 12/5/2016, lirik lagunya berisi sindiran atas masa penjajahan Jepang di Indonesia karena membuat kehidupan masyarakat pribumi semakin sengsara dibanding sendiri merupakan tanaman yang tumbuh di rawa-rawa yang kerap disantap itik. Namun seiring berjalannya waktu, genjer-genjer juga menjadi sayuran alternatif bagi warga setempat karena tidak mampu membeli daging kala lirik lagu 'Genjer-genjer' asli dalam bahasa Using dan terjemahannyaVersi asli sesuai ejaan Bahasa Using BanyuwangiGenjer-genjer nong kedokan pating kelelerGenjer-genjer nong kedokan pating kelelerEmake thulik teka-teka mbubuti genjerEmake thulik teka-teka mbubuti genjerUlih sak tenong mungkur sedhot sing tulih-tulihGenjer-genjer saiki wis digawa mulihGenjer-genjer isuk-isuk didol ning pasarGenjer-genjer isuk-isuk didol ning pasarDijejer-jejer diuntingi padha didhasarDijejer-jejer diuntingi padha didhasarEmake jebeng padha tuku nggawa welasahGenjer-genjer saiki wis arep diolahGenjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulakGenjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulakSetengah mateng dientas ya dienggo iwakSetengah mateng dientas ya dienggo iwakSego sak piring sambel jeruk ring pelancaGenjer-genjer dipangan musuhe segaTerjemahan Bahasa IndonesiaGenjer-genjer di petak sawah berhamparanGenjer-genjer di petak sawah berhamparanIbu si bocah datang mencabuti genjerIbu si bocah datang mencabuti genjerDapat sebakul dia berpaling begitu saja tanpa melihatGenjer-genjer sekarang sudah dibawa pulangGenjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasarGenjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasarDitata berjajar diikat dijajakanDitata berjajar diikat dijajakanIbu si gadis membeli genjer sambil membawa wadah-anyaman-bambuGenjer-genjer sekarang akan dimasakGenjer-genjer masuk periuk air mendidihGenjer-genjer masuk periuk air mendidihSetengah matang ditiriskan untuk laukSetengah matang ditiriskan untuk laukNasi sepiring sambal jeruk di dipanGenjer-genjer dimakan bersama nasi aws/dra
download lagu genjer genjer pki 1965